BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perbankan berkembang dengan pesat dan memegang
peranan penting dalam tata perekonomian, terutama yang menyangkut penarikan
dana dari masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat. Hal ini terbukti
dengan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jasa perbankan seperti menyimpan
uang di bank, meminjam uang di bank untuk keperluan usaha, dan melakukan
pengiriman uang/transfer.
Kegiatan atau pekerjaan baru efektif jika pekerjaan
tersebut dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Menyatakan keefektifan dapat dengan menspesifikasi sasaran untuk
seluruh organisasi dan individu-individu serta kelompok pada organisasi
diperlukannya koordinasi. Sesuai
dengan prinsip koordinasi yaitu dengan jalan membagi-bagi
pekerjaan atas bagian-bagian. Menangani bagian-bagian pekerjaan diperlukan keahlian (skill) pada
masing-masing bagian sehinggaberoperasi secara efektif. Dengan adanya
koordinasi diharapkan akan tercipta kesatuan langkah, kesatuan tindakan, dan
kesatuan sikap sesama pegawai.
Demikian
pula halnya didunia perbankan, bahwa
koordinasi yang efektif akan memberikan kontribusi besar kepada kinerja pegawai,
sebaliknya koordinasi yang tidak efektif dapat menghambat peningkatan kemauan dan
kinerja pegawai. Kinerja yang baik dari pegawai yang bekerja sama merupakan
sesuatu hal yang sangat penting bahkan dapat dikatakan sangat dominan, sehingga
apapun pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan penuh dengan kesadaran yang
tinggi serta sikap yang positif terhadap pekerjaannya pada akhirnya segala
tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai sebagaimana mestinya..
Pada
dasarnya kinerja dapat dipandang dari dua segi, yaitu kinerja Organisasi dan
kinerja pegawai atau individu. Kinerja
pegawai adalah hasil kerja individu (perseorangan) dalam suatu organisasi.
Sedangkan kinerja organisasi adalah
totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan
kinerja organisasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya sangat berkaitan
erat dan memberi pengaruh besar terhadap kualitas organisasi. Tercapainya
tujuan organisasi berkaitan erat dengan sumber daya yang bekerja untuk
organisasi tersebut. Jika kinerja sumber daya organisasi atau pegawai dalam organisasi
itu baik, maka kinerja organisasi akan memiliki nilai yang sama dengan kinerja
individu. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja organisasi dinilai buruk maka
yang menjadi penyebab terbesar adalah kinerja pegawai yang ada dalam organisasi
tersebut. Adapun tugas pokok bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat serta memberi layanan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Seorang
pemimpin suatu bank berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan kegiataan
perbankan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi. Pimpinan
diangkat oleh ketua direksi kantor pusat atas usul para pemegang saham.
Maka
dari itu penulis tertarik untuk menulis makalah ini dengan mengangkat judul “PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN”. Semoga makalah ini nantinya dapat bermanfaat.
1.2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
uraian-uraian pada latar belakang masalah sebagaimana yang telah dikemukakan
diatas, maka penulis dalam makalah ini menerapkan perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana
Koordinasi yang dilakukan Pimpinan terhadap karyawannya?
2. Bagaimana
kinerja pegawai di kantor (bank) ?
3. Bagaimana pengaruh koordinasi pimpinan terhadap kinerja pegawai?
BAB II
1.1
LANDASAN TEORI
Dalam sebuah
organisasi setiap pimpinan perlu untuk mengkoordinasikan kegiatan kepada anggota
organisasi yang diberikan dalam menyelesaikan tugas. Dengan adanya penyampaian
informasi yang jelas, pengkomunikasian yang tepat, dan pembagian pekerjaan
kepada para bawahan oleh pimpinan maka setiap individu bawahan akan
mengerjakannya sesuai dengan wewenang yang diterima. Tanpa adanya koordinasi
setiap pekerjaan dari indivudu karyawan maka tujuan organisasi tidak akan
tercapai. Karateristik pertama dari organisasi adalah adanya koordinasi upaya dari sumber daya manusia yang terlibat
dalam organisasi. Penggabungan yang terkoordinasi dengan baik akan menghasilkan
sesuatu yang jauh lebih baik dibandingkan upaya perseorangan.
Menurut George R. Terry koordinasi adalah suatu
usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat,
dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan
harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Menurut James A.F stoner dan Charles wankel
dalam buku management,edisi ketiga,1986“Coordination is the process of
integrating the objectives and activites of the separate units ( department or
functional areas ) of an organization in order to achieve organizational goals
efficiently”:“koordinasi adalah proses menyatupadukan tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan dari unit-unit ( bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional
) suatu organisasi yang terpisah untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi
secara efisien”.
Menurut Ricky W. Griffin “coordination is the
process of linking the activities of the farious department of the organization”
: “koordinasi adalah suatu proses menghubungkan kegiatan-kegiatan dari
bermacam-macam bagian organisasi”
Menurut David R. Hampton “For successful
performance, organizations require an integration of the contribution of
special units. For our purposes, this is what coordination means” : “Agar
pelaksanaan pekerjaan menjadi sukses maka organisasi memerlukan penyatupaduan sumbangan
dari unit-unit khusus. Untuk tujuan kita, ini yang di maksud koordinasi.”
Menurut Sondang P. Siagian,M.P.A, Ph.D dalam
bukunya peranan staf dalam managemen. 1978. “Koordinasi adalah pengaturan tata
hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha
pencapaian tujuan bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur
agar pembagian kerja dari berbagai orang atau kelompok dapat tersusun menjadi
suatu kebutuhan yang terintegrasi dengan cara seefesien mungkin”
Menurut Dr. Ateng Syafrudin, S.H,dalam bukunya pengaturan
koordinasi pemerintah di daerah,1976. “Koordinasi disini adalah suatu proses
rangkaian kegiatan menghubungi, bertujuan meng-serasikan tiap langkah dan
kegiatan dalam organisasi agar tercapai gerak yang cepat untuk mencapai sasaran
dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.
Konsep kinerja
pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu)
dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam
suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja
yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan
yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan
pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi tersebut.
Ada pendapat tentang
kinerja, seperti dikemukakan oleh Handoko dalam buku Manajemen Personalia dan
Sumber Daya bahwa kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi (to
evaluate) atau menilai (to value) prestasi kerja pegawai atau karyawan.
BAB
III
1.1 PEMBAHASAN
1. Koordinasi
yang dilakukan pimpinan
Dari uraian pada
latar belakang dan penelitian, di dapat bahwa pengaruh koordinasi dari seorang
pimpinan sangat menentukan kinerja setiap kepala bidang (kasie) dan para
karyawan dan staff lainnya.
Semua yang
dilakukannya harus bisa menjadi contoh bawahannya di kantor cabang tersebut dan
di dalam perusahaan. Bank tidak hanya menunjuk seorang pemimpin cabang sembarangan,
ada banyak kriteria yang harus dipenuhi jika ingin menjadi pemimpin cabang
perusahaan perbankan.
Koordinasi
merupakan salah satu wewenang atau tugas seorang pemimpin perusahaan perbankan
dari sekian banyak wewenang atau tugas seorang pemimpin. Pemimpin bank harus
melakukan koordinasi untuk pengawasan
semua aktivitas yang dilakukan oleh staff perbankan di kantor cabang.
Koordinasi tersebut dilakukan agar kegiatan operasional perbankan bisa berjalan
dengan maksimal dan tidak ada kegiatan operasional yang sia-sia.
2. Kinerja
pegawai (bank)
Secara umum di
bank ada banyak posisi / jabatan yang ditawarkan. Namun sebenarnya dari banyak
posisi tersebut ada dua segmen yaitu segmen bisnis dan segmen operasional.
Masing-masing segmen inilah yang nanti berisi posisi-posisi atau jabatan
tertentu.
1. Segmen
Bisnis
Segmen bisnis
intinya adalah bagaimana sisi bisnis perusahaan jalan terus, baik berupa
layanan kredit maupun tabungannya.
Jabatan-jabatan
di segmen bisnis :
Ø Marketing
: secara umum tugasnya adalah mencari nasabah.
Ø Analis
Kredit : tugasnya menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau tidak.
Ø Account
Officer : Di beberapa bank ada yang sama dengan marketing tapi di beberapa bank
fungsi marketing & analis digabung
Ø Sales
officer / ….Executive = Marketing
Ø Customer
Service : tugasnya memberikan sosialisasi bagi nasabah / calon nasabah. Kadang
ada customer service yang di target per bulan seperti sales.
Ø Collector
: tugasnya menagih pinjaman / kredit di para nasabah.
2. Segmen
Operational
Di segmen
operational tempatnya orang-orang yang mendukung sisi bisnis bank. Menjalankan
proses transaksi nasabah berjalan lancar dan sesuai aturan/sistem.
Jabatan-jabatan
di segmen operational
Ø Teller
: melayani nasabah saat di bank.
Ø Back
Office : tugasnya melakukan pengecekan dan memastikan transaksi teller sudah
benar dan sesuai, membuat pembukuan perusahaan dari harian sampai tahunan.
Ø General
Affair : Di beberapa bank ada yang dirangkap sama OB, tugasnya nya mengurus
bangunan,satpam,Cleaning Service, kartu nama dan ada juga yang mengurus absensi
karyawan cabang.
Ø Admin
kredit : Tugasnya membuat surat sampai merapikan data jaminan nasabah.
Ø Cleaning
Service : tugasnya seperti cleaning service pada umumnya.
Ø Security
: petugas keamanan bank
Ø Driver
: sopir
Ø Ekspedisi
/ Messenger : bagian ini seperti kurir, pesuruh.
3. Pengaruh
koordinasi seorang pemimpin terhadap kinerja pegawai.
Koordinasi
seorang pemimpin berpengaruh terhadap kinerja pegawainya. Karena dengan jalan
membagi-bagi pekerjaan atas bagian-bagian kepada pegawainya, pembagian
pekerjaan kepada pegawainya harus melihat skill dan keahlian yang dimiliki
setiap pegawainya. Sehingga setiap pegawai dapat menguasai dan beroperasi pada
bidang masing-masing secara efektif. Dengan adanya koordinasi diharapkan akan
tercipta kesatuan langkah, kesatuan tindakan, dan kesatuan sikap sesama pegawai
pada bank tersebut.
No comments:
Post a Comment