Sunday, 30 October 2016

PENGARUH KOORDINASI OLEH PIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Perbankan berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam tata perekonomian, terutama yang menyangkut penarikan dana dari masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jasa perbankan seperti menyimpan uang di bank, meminjam uang di bank untuk keperluan usaha, dan melakukan pengiriman uang/transfer.
Kegiatan atau pekerjaan baru efektif jika pekerjaan tersebut dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Menyatakan keefektifan dapat dengan menspesifikasi sasaran untuk seluruh organisasi dan individu-individu serta kelompok pada organisasi diperlukannya koordinasi. Sesuai dengan prinsip koordinasi yaitu dengan jalan membagi-bagi pekerjaan atas bagian-bagian. Menangani bagian-bagian pekerjaan diperlukan keahlian (skill) pada masing-masing bagian sehinggaberoperasi secara efektif. Dengan adanya koordinasi diharapkan akan tercipta kesatuan langkah, kesatuan tindakan, dan kesatuan sikap sesama pegawai.
Demikian pula halnya didunia perbankan, bahwa koordinasi yang efektif akan memberikan kontribusi besar kepada kinerja pegawai, sebaliknya koordinasi yang tidak efektif dapat menghambat peningkatan kemauan dan kinerja pegawai. Kinerja yang baik dari pegawai yang bekerja sama merupakan sesuatu hal yang sangat penting bahkan dapat dikatakan sangat dominan, sehingga apapun pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan penuh dengan kesadaran yang tinggi serta sikap yang positif terhadap pekerjaannya pada akhirnya segala tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai sebagaimana mestinya..
Pada dasarnya kinerja dapat dipandang dari dua segi, yaitu kinerja Organisasi dan kinerja pegawai atau individu. Kinerja pegawai adalah hasil kerja individu (perseorangan) dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya sangat berkaitan erat dan memberi pengaruh besar terhadap kualitas organisasi. Tercapainya tujuan organisasi berkaitan erat dengan sumber daya yang bekerja untuk organisasi tersebut. Jika kinerja sumber daya organisasi atau pegawai dalam organisasi itu baik, maka kinerja organisasi akan memiliki nilai yang sama dengan kinerja individu. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja organisasi dinilai buruk maka yang menjadi penyebab terbesar adalah kinerja pegawai yang ada dalam organisasi tersebut. Adapun tugas pokok bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta memberi layanan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Seorang pemimpin suatu bank berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan kegiataan perbankan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi. Pimpinan diangkat oleh ketua direksi kantor pusat atas usul para pemegang saham.
Maka dari itu penulis tertarik untuk menulis makalah ini dengan mengangkat judul “PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN”. Semoga makalah ini nantinya dapat bermanfaat.

1.2.            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian-uraian pada latar belakang masalah sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dalam makalah ini menerapkan perumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Koordinasi yang dilakukan Pimpinan terhadap karyawannya?
2.      Bagaimana kinerja pegawai di kantor (bank)  ?
3.      Bagaimana pengaruh koordinasi pimpinan terhadap kinerja pegawai?

BAB II
1.1              LANDASAN TEORI

Dalam sebuah organisasi setiap pimpinan perlu untuk mengkoordinasikan kegiatan kepada anggota organisasi yang diberikan dalam menyelesaikan tugas. Dengan adanya penyampaian informasi yang jelas, pengkomunikasian yang tepat, dan pembagian pekerjaan kepada para bawahan oleh pimpinan maka setiap individu bawahan akan mengerjakannya sesuai dengan wewenang yang diterima. Tanpa adanya koordinasi setiap pekerjaan dari indivudu karyawan maka tujuan organisasi tidak akan tercapai. Karateristik pertama dari organisasi adalah adanya koordinasi  upaya dari sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi. Penggabungan yang terkoordinasi dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik dibandingkan upaya perseorangan.
Menurut George R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Menurut James A.F stoner dan Charles wankel dalam buku management,edisi ketiga,1986“Coordination is the process of integrating the objectives and activites of the separate units ( department or functional areas ) of an organization in order to achieve organizational goals efficiently”:“koordinasi adalah proses menyatupadukan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan dari unit-unit ( bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional ) suatu organisasi yang terpisah untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi secara efisien”.
Menurut Ricky W. Griffin “coordination is the process of linking the activities of the farious department of the organization” : “koordinasi adalah suatu proses menghubungkan kegiatan-kegiatan dari bermacam-macam bagian organisasi”
Menurut David R. Hampton “For successful performance, organizations require an integration of the contribution of special units. For our purposes, this is what coordination means” : “Agar pelaksanaan pekerjaan menjadi sukses maka organisasi memerlukan penyatupaduan sumbangan dari unit-unit khusus. Untuk tujuan kita, ini yang di maksud koordinasi.”
Menurut Sondang P. Siagian,M.P.A, Ph.D dalam bukunya peranan staf dalam managemen. 1978. “Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar pembagian kerja dari berbagai orang atau kelompok dapat tersusun menjadi suatu kebutuhan yang terintegrasi dengan cara seefesien mungkin”
Menurut Dr. Ateng Syafrudin, S.H,dalam bukunya pengaturan koordinasi pemerintah di daerah,1976. “Koordinasi disini adalah suatu proses rangkaian kegiatan menghubungi, bertujuan meng-serasikan tiap langkah dan kegiatan dalam organisasi agar tercapai gerak yang cepat untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.
Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.
Ada pendapat tentang kinerja, seperti dikemukakan oleh Handoko dalam buku Manajemen Personalia dan Sumber Daya bahwa kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi (to evaluate) atau menilai (to value) prestasi kerja pegawai atau karyawan.



BAB III
1.1  PEMBAHASAN

1.      Koordinasi yang dilakukan pimpinan
Dari uraian pada latar belakang dan penelitian, di dapat bahwa pengaruh koordinasi dari seorang pimpinan sangat menentukan kinerja setiap kepala bidang (kasie) dan para karyawan dan staff lainnya.
Semua yang dilakukannya harus bisa menjadi contoh bawahannya di kantor cabang tersebut dan di dalam perusahaan. Bank tidak hanya menunjuk seorang pemimpin cabang sembarangan, ada banyak kriteria yang harus dipenuhi jika ingin menjadi pemimpin cabang perusahaan perbankan.
Koordinasi merupakan salah satu wewenang atau tugas seorang pemimpin perusahaan perbankan dari sekian banyak wewenang atau tugas seorang pemimpin. Pemimpin bank harus melakukan koordinasi untuk pengawasan semua aktivitas yang dilakukan oleh staff perbankan di kantor cabang. Koordinasi tersebut dilakukan agar kegiatan operasional perbankan bisa berjalan dengan maksimal dan tidak ada kegiatan operasional yang sia-sia.

2.      Kinerja pegawai (bank)
Secara umum di bank ada banyak posisi / jabatan yang ditawarkan. Namun sebenarnya dari banyak posisi tersebut ada dua segmen yaitu segmen bisnis dan segmen operasional. Masing-masing segmen inilah yang nanti berisi posisi-posisi atau jabatan tertentu.
1.      Segmen Bisnis
Segmen bisnis intinya adalah bagaimana sisi bisnis perusahaan jalan terus, baik berupa layanan kredit maupun tabungannya.
Jabatan-jabatan di segmen bisnis :
Ø  Marketing : secara umum tugasnya adalah mencari nasabah.
Ø  Analis Kredit : tugasnya menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau tidak.
Ø  Account Officer : Di beberapa bank ada yang sama dengan marketing tapi di beberapa bank fungsi marketing & analis digabung
Ø  Sales officer / ….Executive = Marketing
Ø  Customer Service : tugasnya memberikan sosialisasi bagi nasabah / calon nasabah. Kadang ada customer service yang di target per bulan seperti sales.
Ø  Collector : tugasnya menagih pinjaman / kredit di para nasabah.

2.      Segmen Operational
Di segmen operational tempatnya orang-orang yang mendukung sisi bisnis bank. Menjalankan proses transaksi nasabah berjalan lancar dan sesuai aturan/sistem.

Jabatan-jabatan di segmen operational
Ø  Teller : melayani nasabah saat di bank.
Ø  Back Office : tugasnya melakukan pengecekan dan memastikan transaksi teller sudah benar dan sesuai, membuat pembukuan perusahaan dari harian sampai tahunan.
Ø  General Affair : Di beberapa bank ada yang dirangkap sama OB, tugasnya nya mengurus bangunan,satpam,Cleaning Service, kartu nama dan ada juga yang mengurus absensi karyawan cabang.
Ø  Admin kredit : Tugasnya membuat surat sampai merapikan data jaminan nasabah.
Ø  Cleaning Service : tugasnya seperti cleaning service pada umumnya.
Ø  Security : petugas keamanan bank
Ø  Driver : sopir
Ø  Ekspedisi / Messenger : bagian ini seperti kurir, pesuruh.

3.       Pengaruh koordinasi seorang pemimpin terhadap kinerja pegawai.

Koordinasi seorang pemimpin berpengaruh terhadap kinerja pegawainya. Karena dengan jalan membagi-bagi pekerjaan atas bagian-bagian kepada pegawainya, pembagian pekerjaan kepada pegawainya harus melihat skill dan keahlian yang dimiliki setiap pegawainya. Sehingga setiap pegawai dapat menguasai dan beroperasi pada bidang masing-masing secara efektif. Dengan adanya koordinasi diharapkan akan tercipta kesatuan langkah, kesatuan tindakan, dan kesatuan sikap sesama pegawai pada bank tersebut.

No comments:

Post a Comment